MEDAN, SUARASUMUTONLINE.ID- Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Medan, menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sumatera Utara (Sumut), Selasa (26/8). Menuntut agar DPR dibubarkan saja karena tidak ada manfaatnya untuk rakyat.
Massa mulai memadati Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Petisah, sejak pukul 14.00 WIB. Aksi dipicu oleh beragam isu, mulai dari kebijakan nasional hingga persoalan daerah, terutama terkait transparansi dan besarnya tunjangan, serta gaji anggota DPR. Lusinan tuntutan rakyat Dikumandangkan di DPRD Sumut siang ini.
Adapun 12 tuntutan yang akan disampaikan di Gedung DPRD Sumut terkait beberapa isu nasional hingga daerah. Hal tersebut dapat dilihat melalui postingan instagram akun @kemenkoanpergerakan melalui keterangannya.
1. Hapus tunjangan mewah DPR, sebab warga menolak gaya hidup istimewa wakilnya di parlemen.
2. Gaji DPR proporsional dengan UMK/UMP, agar mereka merasakan langsung denyut hidup buruh dan rakyat pekerja.
3. Sahkan RUU perampasan aset dan RUU anti korupsi, demi memberantas korupsi yang masih menjadi penyakit kronis bangsa.
4. Transparansi hasil audit BPK dan KPK, DPR memiliki fungsi pengawasan, namun kerap kali mengaburkan hasil audit.
5. Alihkan anggaran DPR ke program pro rakyat, dana besar yang selama ini habis untuk DPR harus dipakai untuk pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat.
Salah satu orator aksi, Sabda, menyampaikan mereka hadir sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
“Banyak kebijakan yang tidak jelas dan hanya menguntungkan golongan tertentu, termasuk soal tunjangan DPR yang sangat besar. Kami hadir di sini menyuarakan keresahan masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan itu, pimpinan aksi dari mahasiswa USU, Akhmad, menyatakan kedatangan mereka bukan tanpa alasan. Ia menegaskan aksi akan tetap berlangsung secara damai, selama aparat keamanan tidak melakukan tindakan represif.
“Kami datang membawa tuntutan yang nyata. Jangan ada yang mencoba menghalangi, selama kami menyampaikan aspirasi secara damai,” katanya dalam orasi.
Hingga saat ini jumlah massa terus bertambah. Mereka melakukan orasi, membakar ban bekas, serta menggaungkan berbagai tuntutan, menuntut agar anggota DPRD Sumut keluar menemui mereka.
Sementara itu pengaman di DPRD Sumut sudah dilaksanakan oleh pihak kepolisian dan keamanan Dewan sejak pagi hari.
Penulis : Youle