MEDAN, SUARASUMUTONLINE. ID- Dalam langkah menuju peradaban yang lebih bermartabat, ketegasan dalam penegakan hukum menjadi pilar utama yang tak bisa ditawar. Ketika kepercayaan masyarakat mulai goyah akibat maraknya penyimpangan di sektor pendidikan, hadirnya tindakan hukum yang adil dan transparan menjadi oase keadilan yang ditunggu-tunggu.
Koordinator Aliansi Peduli Penegakan Hukum (APPH), Ariswan, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kejaksaan Negeri Belawan atas keberanian dan ketegasan dalam menahan dua orang kepala sekolah di Kota Medan yang diduga terlibat dalam dugaan kasus korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) senilai lebih dari Rp 1,5 miliar.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen nyata aparat penegak hukum dalam menjaga integritas dunia pendidikan dari tangan-tangan rakus yang tak memiliki nurani.
“Sekolah seharusnya menjadi laboratorium peradaban. Tempat di mana karakter, etika, dan masa depan bangsa ditempah. Bukan malah menjadi ladang penyimpangan dan korupsi yang mencoreng nilai-nilai dasar pendidikan,” tegas Ariswan, Jumat (12/9).
Kasus ini mencuat setelah Kepala SMAN 16 Medan, RA, ditahan karena diduga merugikan negara sebesar Rp 826 juta dari total dana BOS senilai lebih dari Rp 3 miliar selama dua tahun anggaran terakhir. Tak lama berselang, Kejaksaan juga menetapkan RN, mantan Kepala SMAN 19 Medan, sebagai tersangka dengan dugaan kerugian negara mencapai Rp 772 juta. Modus yang digunakan disebut-sebut melibatkan laporan pertanggungjawaban fiktif dan manipulasi data administrasi.
Lebih lanjut, Ariswan mempertanyakan bagaimana nasib generasi penerus bangsa jika dana yang seharusnya digunakan untuk menunjang kualitas pendidikan justru dimanfaatkan untuk memperkaya segelintir oknum.
“Dana BOS bukanlah milik pribadi. Itu amanah negara untuk membiayai masa depan anak-anak kita. Ketika dana itu dikorupsi, maka yang dilukai bukan hanya hukum, tapi juga harapan jutaan anak bangsa. Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, ini adalah pengkhianatan terhadap masa depan Indonesia,” ujar Ariswan.
Aliansi APPH menegaskan dukungannya terhadap aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini dan menyeret seluruh pihak yang terlibat tanpa pandang bulu. Ariswan juga mengajak masyarakat untuk turut mengawasi pengelolaan dana pendidikan di sekolah-sekolah agar tidak lagi menjadi celah korupsi berjamaah.
“Jangan menjadi manusia rakus yang membunuh cita-cita anak-anak kita hanya demi kepentingan sesaat. Dunia pendidikan harus dibersihkan dari para perampok berkedok pendidik. Kami mengapresiasi langkah kejaksaan, namun kami juga mendesak agar kasus ini tidak berhenti di dua orang saja. Usut hingga ke akar,” pungkasnya.
Penegakan hukum yang tegas dan berani terhadap pelaku korupsi dana pendidikan menjadi fondasi penting dalam membangun bangsa yang bermoral, berdaya saing, dan berkeadilan. Kini saatnya seluruh elemen bangsa bersatu menjaga kemurnian dunia pendidikan dari kerakusan yang menggerogoti jantung negeri ini.
Penulis : Youlie