JAKARTA, SUARASUMUTONLINE.ID – Ketegangan konflik antara Iran dan Israel mencapai titik baru yang mengkhawatirkan setelah Iran melancarkan serangan balasan dengan rudal balistik ke sejumlah target strategis di Israel pada Rabu (18/6/2025). Dalam serangan terkoordinasi itu, militer Iran menargetkan fasilitas militer dan intelijen utama, termasuk markas dinas intelijen militer Israel (Aman) dan gudang senjata di sekitar Tel Aviv.
Menurut laporan media Al Mayadeen, serangan rudal terbagi dalam beberapa gelombang, dengan gelombang pertama terdiri dari 20 hingga 30 rudal yang menghantam wilayah tengah dan utara Israel, termasuk Tel Aviv, Yerusalem, Ashdod, serta kawasan Sharon dan Samaria. Beberapa rudal dilaporkan berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel dan menyebabkan kerusakan serta kebakaran di sejumlah lokasi.
Salah satu target utama serangan adalah kantor pusat Aman—dinas intelijen militer Israel—yang selama ini dianggap sebagai otak strategis operasi militer Tel Aviv. Iran menyatakan serangan ini sebagai respon langsung terhadap agresi Israel dan merupakan kelanjutan dari operasi sebelumnya yang menghantam fasilitas Mossad.
Tak hanya itu, Pangkalan Pengendali Lalu Lintas Udara Israel di Meron, wilayah utara Israel yang diduduki, juga menjadi sasaran tembakan. Meski belum ada laporan resmi terkait jumlah korban jiwa, serangan ini disebut sebagai salah satu yang paling signifikan dalam eskalasi konflik terbaru antara kedua negara.
Juru bicara militer Iran menegaskan bahwa ini baru permulaan. Serangan lanjutan disebut akan berlangsung secara “berlapis, kompleks, dan bertahap” hingga Israel menghentikan aksi militer terhadap kepentingan Iran dan sekutunya di wilayah regional.
Sementara itu, sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, dilaporkan beroperasi maksimal. Namun beberapa rudal berhasil lolos dari sistem pencegatan dan menghantam area sensitif. Media Israel melaporkan ledakan terdengar di sejumlah wilayah, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.
Serangan balasan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik dan militer, serta menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump kepada Iran beberapa hari sebelumnya. Komunitas internasional pun mulai khawatir terhadap kemungkinan pecahnya konflik berskala lebih luas di Timur Tengah.
Iran menegaskan bahwa operasinya ditujukan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional, serta sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terus menjadi korban agresi Israel.
Dengan serangan ini, dunia kini menyaksikan risiko nyata dari konflik terbuka antara dua kekuatan utama di Timur Tengah, yang dapat menyeret negara-negara lain ke dalam pusaran perang yang lebih luas.
Editor : Rhm