LANGKAT, SUARASUMUTONLINE.ID – Ribuan hektare sawah di Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, terancam gagal panen akibat kekurangan pasokan air. Petani yang hanya mengandalkan tadah hujan menjerit karena suplai air dari Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) sudah lama terhenti.
Sebagian petani berupaya membuat sumur bor secara mandiri, namun banyak yang tak mampu karena terkendala biaya. Kondisi ini membuat hasil panen padi tak maksimal dan mengancam program swasembada pangan pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan DPRD Sumut, Ricky Anthony (RA), mendesak PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) selaku sub-holding gula PTPN III (Persero) segera membantu mengatasi permasalahan air.
“Kita telah menemui pihak PGKM. Kita minta mereka kembali mengaliri sawah petani seperti sebelumnya. Kalau suplai air terpenuhi, hasil panen bisa maksimal dan petani sejahtera. Dampaknya juga positif untuk ketahanan pangan daerah maupun nasional,” kata Ricky Anthony, Senin (8/9/2025).
Politisi muda NasDem itu menegaskan, pihaknya sudah mendengar langsung keluhan petani dan siap memperjuangkannya. “Manfaatnya untuk banyak pihak, makanya harus kita gas,” ujarnya.
Ricky juga mengungkapkan alasan PGKM menghentikan suplai air, yakni karena pipa saluran banyak hilang dicuri serta adanya kendala regulasi Permen LHK Nomor 5 Tahun 2021 yang membatasi pemanfaatan kembali air dari aktivitas produksi.
Untuk mencari solusi, RA berencana mengundang seluruh pihak terkait, mulai dari PGKM, Dinas Pertanian, Dinas LHK Provinsi dan Kabupaten, camat, kepala desa, hingga kelompok tani.
“Intinya petani wajib dibantu, kebutuhan pasokan air ke sawah harus segera dituntaskan,” tegasnya.
Penulis : Rahmat