LANGKAT, SUARASUMUTONLINE.ID – puluhan jemaah majelis taqlim dan dzikit Al Haura menghadiri zikir akbar, memperingati maulid nabi muhammad SAW 1447 H sekaligus memperingati HUT Rai yang ke 80 di Jantera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, Jum’at ( 29/8). Dengan tema memperbanyak Dzikir dan doa sebagai bentuk kedekatan dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW serta cinta tanah air.
Acara yang dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIN itu juga dihadiri oleh ketua Umum Majelis dan dzikir Taqlim Al Haura Ernawati Br Sitepu, ketua majelis Taqlim Al Haura kabupaten Langkat HJ Nurjani S Pd.I.MM, staf Ahli Bupati Langkat yang mewakili Bupati Langkat, ketua MUI kabupaten Langkat,ustadz dan pembimbing dzikir majelis Taqlim dan dzikir Al Haura ustad Musaidi Ujung, Ustad H Ismed Sholihin, Ustad H Irfan Yusuf S. Pd. I dan unsur Muspida. Dan unsur majelis Taqlim yang ada di kabupaten Langkat.
Dalam sambutannya Ketua Umum Majelis Taqlim dan Dzikir Al Haura Ernawati br Sitepu mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin di tiap-tiap daerah kabupaten kota yang tersebar pengajian Al Haura nya.
“Selain agenda rutin pengajian bersama ustad, kita mengelar dzikir dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT juga memperkuat keimanan kita sebagai seorang Muslim. Agenda ini rutin kami laksanakan di tiap bulan di daerah-daerah, selagi kita masih diberi nafas hidup pereratlah silaturahmi, ukuwah kita sesama jemaah, dalam waktu dekat kami juga akan melantik pengurus majelis Taqlim dan dzikir Al Haura di Tebing tinggi, dan Batu bara, ” Ujar ketua Umum Majelis Taqlim dan dzikir Al Haura Ernawati br Sitepu.
Menurutnya, kegiatan ini murni untuk dapat menyatukan hati jemaah yang istiqomah untuk mengapai ridho Allah.
” Saya tegaskan, Majelis Taqlim dan dzikir Al Haura ini tidak dibawah naungan partai politik mana pun juga, kami berdiri sendiri. Saya mendirikan majelis Taqlim ini sendiri, tanpa bantuan dan sokongan dari pantai politik mana pun juga, ” Tegas Ernawati.
Dalam Pengajian diisi ceramah tausiah oleh Al Ustadz H Irfan Yusuf S. Pd. I menegaskan, semua yang ada sama kita maupun yang kita miliki adalah titipan dan sifatnya sementara. jadi jangan sombong. Semua akan kembali kepada Allah SWT. Dan perlunya memiliki kesabaran.
” Hidup ini tidak luput dari dua hal yakni nikmat dan musibah. Musibah adalah ujian yang diberikan kepada manusia bisa juga menjadi ujian. Tinggal bagaimana kita menanangapinya. Nikmat juga bisa menjadi ujian dan ada kalanya bisa menjadi musibah. Oleh karenanya diperlukan kesabaran dalam menghadapi musibah dan ujian, ” Urai ustad Irfan Yusuf.
Penulis : Youlie