SIBUHUAN,SUARASUMUTONLINE- Lagi-lagi urusan Penerimaan Siswa baru menjadi polemik tidak saja di kota Medan, melainkan di beberapa kabupaten kota lainnya. Seperti di Sibuhuan, Seleksi penerimaan siswa baru di SMAN Sibuhuan diduga syarat kepentingan tanpa melihat prestasi dan kemampuan siswa itu sendiri.
” Penentuan kelulusan untuk calon siswa baru tidak terbuka, dan bahkan seleksi atau ujian saja tidak ada, tiba-tiba sudah ditentukan. Sebelumnya mereka menyampaikan ada prioritas dan ketentuan terutama calon siswa yang berprestasi. Nyatanya tidak menjadi dasar, ” Ungkap Amran Pulungan, Direktur Eksekutif Lembaga Pemerhati Pembaharuan Indonesia (LP2I), Kamis (19/6) kepada SUARASUMUTONLINE. ID.
Amran mengaku, ia juga sempat bertanya kepada pihak sekolah.
“Setelah ditanya kepada kepala sekolahnya mengatakan, “Maaf adek mulai tahun ini provinsi yang menentukan kelulusan siswa baru tidak ada lagi wewenang sekolah”, katanya.
Mendengar hal tersebut, ia menganggap hal ini satu hal yang rancu karena untuk semua keputusan penerimaan anak didik saja, di daerah. dicampuri pihak provinsi. Akibatnya, diduga lebih cenderung pada kepentingan kelompok dan pribadi dalam menentukan kelulusan calon siswa/i baru tanpa mempertimbangkan prestasi.
Kejadian ini sangat memukul kejiwaan dan mental generasi muda yang memiliki prestasi dan kemampuan yang baik. Bahkan berakibat fatal, ketika yang tidak memiliki prestasi yang lulus dengan pertimbangan yang tertutup oleh pihak panitia.
“Sehingga berbagai dasar ini juga kita semakin menduga Seleksi ini dianggap tidak memiliki mencerdaskan dan bahkan diduga ikut merusak generasi muda. “Mau masuk sekolah saja tidak transparan dalam seleksi dan penentuan kelulusan, gimanalah generasi ini kedepan ? ” Katanya.
Oleh karenanya, Amran meminta Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja dinas pendidikan Sumatera Utara. Jangan sampai dikepemimpinan Bobb, pendidikan di Sumut ini semakin suram. Padahal generasi muda ini yang menjadi harapan bangsa.
Hal demikian tidak bisa ditolerin kejadian seperti ini. Siapa yang terlibat seleksi masuk siswa baru terkhusus di SMAN Sibuhuan wajib diperiksa semuanya. Ketika ditemukan kecurangan atau ketidak sesuaian wajib diberikan hukum. Sehingga efek jera itu terlihat dengan jelas.
” Kita mengapresiasi Gubernur Sumatera Utara yang lebih cenderung dengan programnya membersihkan penyelenggara pemerintahan dilingkungan pemerintah propinsi Sumatera Utara yang melalaikan tugasnya dengan kepentingan.
Desakan kita ini bukan hanya sebatas kata-kata, tapi lebih pada penekanan dan mengharap kerjasama yang baik. Jangan sampai nanti terbongkar ada hal yang menguntungkan pihak tertentu dalam meluluskan siswa baru di SMAN Sibuhuan, jadinya Gubsu malu, dianggap tidak bisa memimpin untuk memperbaiki pendidikan di Sumut, ” Tutup Pulungan.
Yoelie
 
      
 
					





 
						 
						 
						 
						 
						

