MEDAN, SUARASUMUTONLINE.ID – Strategi makan bubur pinggir-pinggir dulu yang dimakan akhirnya ke tengah pusatnya, sepertinya sedang dilakukan oleh KPK RI. Terlihat dari para saksi yang dipanggil semua muaranya ke Bobby Nasution. Adegan ini di nilai sebagai ketidak beranian pimpinan KPK menyeret Gubernur Sumut yang sering di sebut sebagai geng Solo.
“Pemeriksaan Rektor USU Muryanto Amin yang kabarnya juga tim transisi Bobby Nasution menguatkan indikasi bahwa KPK telah mengetahui pola mindsrea pada APBD. Cara KPK memeriksa saksi saksi yang dekat dengan BN sangat tepat dilakukan, karena bisa mempersempit ruang gerak BN untuk lepas dari jeratan hukum pusaran korupsi Kadis PUPR Sumut Topan Ginting, “ujar Arif Tampubolon, Sabtu (16/8).
Arif menjelaskan, Dari Muryanto Amin akan berlanjut ke nama nama lainnya yang sangat mungkin berkembang dilakukan KPK.
“Tembak satu pecah seribu biasa dilakukan KPK dalam kasus korupsi yang menggurita” Kata Arif lagi.
Arif mencontohkan,Seperti kasus Gatot Pujo Nugroho mantan Gubsu yang juga banyak menjerat anggota DPRD Sumut hingga 64 orang.
“Sangat mungkin dari rektor USU itu KPK bisa memanggil dan memeriksa ke calon komut Bank Sumut, dewan pengawas PDAM, dan keluarga atau kerabat Bobby Nasution,
Penulis : Youlie