MEDAN, SUARASUMUTONLINE.ID– Parsadaan Toga Siregar (PATOGAR) se-Indonesia akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 22–23 Agustus 2025 di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Bertajuk “Siregar Tegar: Terdepan, Tersebar, Terdengar,” Munas ini menjadi momentum strategis bagi PATOGAR untuk menegaskan jati diri sebagai organisasi kekerabatan yang adaptif, partisipatif, dan transformatif.
Ketua Umum PATOGAR, Drs. Parluatan Siregar, MH, menyampaikan bahwa Munas kali ini tidak hanya akan fokus pada konsolidasi struktural, tetapi juga menjadi forum dialektika budaya dan penguatan peran sosial marga di tengah perubahan zaman.
Kita ingin memastikan bahwa PATOGAR bukan sekadar simbol genealogis, tetapi juga instrumen transformasi sosial,” tegasnya, Senin (18/8).
Sebagai salah satu pilar penting dalam struktur sosial masyarakat Batak, PATOGAR terus menunjukkan kiprah aktif dalam pelestarian budaya, advokasi pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Dalam lanskap sosial modern, marga tidak hanya menjadi simbol ikatan darah, tetapi juga jejaring sosial yang dapat dimobilisasi untuk kepentingan kolektif dan pembangunan inklusif.
Dipilihnya Muara sebagai lokasi Munas tidak hanya bernilai historis—karena merupakan tanah kelahiran nenek moyang Siregar—tetapi juga strategis. Muara kini tengah berkembang sebagai destinasi pariwisata budaya, dan kegiatan Munas diproyeksikan akan menggerakkan roda ekonomi lokal melalui kedatangan ratusan peserta dari berbagai penjuru Nusantara.
Agenda Munas PATOGAR 2025 mencakup sidang pleno, pemilihan pengurus baru, hingga forum-forum tematik seperti seminar kebudayaan dan diskusi lintas bidang. Kegiatan ini akan menghadirkan akademisi, budayawan, serta tokoh masyarakat sebagai pemantik dialog intergenerasional yang kritis dan konstruktif. Sinergi antara akar budaya dan inovasi modern menjadi benang merah dari keseluruhan rangkaian acara.
Perhatian khusus diberikan kepada keterlibatan generasi muda melalui Forum Pemuda Siregar. Munas ini diharapkan menjadi titik balik partisipasi milenial dan Gen-Z dalam struktur organisasi dan program sosial. Dengan pendekatan transformatif, generasi muda diharapkan menjadi penggerak utama dalam menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar budaya Batak.
Lebih dari sekadar temu kekerabatan, Munas PATOGAR 2025 merupakan langkah nyata dalam reaktualisasi identitas kolektif dalam bingkai kebangsaan. Di tengah fragmentasi sosial dan krisis identitas global, PATOGAR hadir sebagai laboratorium sosial yang menjembatani tradisi dan modernitas, membangun masyarakat Batak yang kohesif, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Penulis : Youlie